17 September 2008

Beberapa faktor kendala dalam mempelajari dan mengembangkan musik

Beberapa faktor kendala dalam mempelajari dan mengembangkan musik



Beberapa faktor kendala dalam mempelajari dan mengembangkan musik

Industri musik di Indonesia baik musik tradisional atau modern kalo dilihat dari perkembangannya ada berbagai macam faktor penghambat, diantaranya dari dalam diri sendiri. Kebanyakan orang hanya suka mendengar musik dan biasanya malas untuk belajar, ini saya alami juga :), bahkan sampai saat ini. Ada klasifikasi 2 kategori menurut saya, yaitu faktor internal dan eksternal. Internal dari manusianya, eksternal dari hal lain-lain misalnya lingkungan
A. Internal:
1. Malas belajar not, terutama not balok, karena mesti menjadi momok kalau harus membaca not balok, padahal not balok bukanlah satu-satunya cara menuliskan nada dalam musik. Notabene musik adalah rangkaian sebuah nada, ini adalah hal yang kadang kurang disadari
2. Beranggapan bahwa orang bisa musik adalah pembawaan bakat alami, sehingga kebanyakan berkata "ah malas ah, sudah ga ada bakat" sehingga sudah merasa sulit duluan, padahal bakat bukanlah hal yang 100% menjadi pendukung kesuksesan seseorang dalam bermusik
3. Putus asa, karena ada anggapan berkarir di bidang musik tidak menjanjikan, dan sulit masuk dapur rekaman misalnya, padahal produser mungkin bukan tidak tertarik pada kemampuan anda, hanya tidak tahu saja kemampuan anda.
4. Tidak ada rutinitas dalam belajar
5. Tidak memulai dengan hal-hal yang mudah terlebih dahulu, belajar langsung dengan hal yang sulit, misalnya mencari chord dan bagian solo interlude sebuah lagu yang notabene adalah hal paling sulit dan menjadi bagian inti dari suatu lagu
6. Tidak bisa atau lemah dalam kemampuan bahasa, terutama bahasa inggris, memang bahasa itali juga dipakai pada banyak istilah yang berkaitan dengan bidang musik, tapi bahasa inggris lebih banyak, bahkan anda perlu belajar bahasa jawa misalnya untuk memahami dan menguasai gamelan jawa, hal ini memang merepotkan karena kita harus belajar bahasa(belajar lagi.... arrggghhhhhhhhh), ini termasuk persoalan yang serius, karena belum semua istilah musik bisa diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang kita cintai ini, memang kita ga perlu jadi ahli bahasa untuk menjadi musisi, tapi kita perlu belajar sedikit saja.
7. Hal-hal lain

B. Eksternal
1. Lingkungan, misalnya, orang tua melarang, membuat pekak telinga tetangga sebelah, hal ini sebenarnya bisa dijembatani dengan menyetel volume musik anda sedang saja, ga perlu terlalu keras, keras dan tidaknya suara kan dari teknologi juga, boleh aja sesekali, tapi kalau berkali-kali, wah ya ini yang bikin suasana panas, he he he. Bahkan dengan mendengar pelan, penuh perhatian akan membuat pemahaman anda lebih baik, meski nanti juga bisa dikerasin kalo sudah paham.
2. Harga alat-alat musik masih mahal, ini adalah kendala eksternal terbesar, perlu pembahasan panjang tentang hal ini, tapi salah satunya karena industri kecil dalam negeri yang bergerak dalam pembuatan alat-alat musik kalah bersaing dengan industri besar dari luar negeri.
3. Mahalnya faktor pendukung pembelajaran, seperti langka dan mahalnya buku-buku musik baik tradisional seperti gamelan, atau modern
4. Faktor-faktor lainnya, seperti susahnya merekam dan memasarkan produksi musik dalam negeri yang sudah kita ketahui bersama. Belum lagi masalah bajak-membajak, contek-menyontek, lemahnya hukum hak cipta dsb. Saya ga akan membahas panjang hal ini, karena bisa menimbulkan perang dunia, he he he, memang agak ironis, tapi itulah kenyataan yang terjadi dengan penyalahgunaan teknologi
5. Banyak musisi yang malas menuliskan dan mempublikasikan karya-karya mereka, bahkan ada yang merahasiakan ilmunya sampai mati, sehingga orang lain tidak bisa berguru kepada mereka, ya ini memang hak masing-masing, kalo saya, sepanjang bisa bermanfaat, kita bagi saja ilmu kita, sedikit banyak bisa berkontribusi bagi kehidupan akan terasa indah. Ada lagi musisi yang mau berkontribusi tapi gaptek dalam teknologi IT(blogging misalnya) atau ngetik karya mereka di komputer.
6. Hal-hal lain.
Hanya itu pendapat saya, pembaca mungkin berpendapat lain, silakan saja, ga setuju pun ga masalah, karena ini hanya opini seorang manusia yang rentan kesalahan.

Sumber: budisapt.blogspot.com

16 September 2008

Puluhan Artis Musik Peduli Gugun

Puluhan Artis Musik Peduli Gugun



Puluhan Artis Musik Peduli Gugun

JAKARTA, RABU
- Rabu ini (17/9), nanti malam, mulai pukul kira-kira pukul 21.00 WIB, acara penggalangan dana untuk membantu beaya operasi Gugun Gondrong akan diadakan di Jakarta. Kira-kira 80 artis musik akan ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Pada Selasa (16/9) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, telah dilaksanakan operasi pertama terhadap Gugun Gondrong, yang menderita tumor otak. Dengan bedah itu, cairan di otak Gugun telah berhasil dikeluarkan. Dalam usaha menyembuhkan Gugun dari penyakit tersebut, harus dilakukan operasi lanjutan yang belum ditentukan waktunya. Untuk semua itu, diperlukan sangat banyak beaya.

Acara Untuk Sahabat Kita Gugun Gondrong, yang akan digelar di Planet Hollywood Jakarta, dipilih seabagai jalan oleh mereka yang peduli kepada kondisi Gugun untuk memberi bantuan uang untuk beaya bedah tersebut. "Ada kurang-lebih 80 artis musik yang bersedia tampil dalam acara tersebut," terang Sys NS, Koordinator Untuk Sahabat Kita Gugun Gondrong.

Tanpa mengurangi rasa salutnya kepada mereka yang peduli, aku Sys, ia kewalahan dengan banyaknya jumlah artis musik yang bersedia tampil. Terangnya pula, tidak dengan maksud mengurangi rasa hormat, akan diadakan seleksi terhadap para calon penampil dan pembatasan waktu tampil. "Kita bukan hura-hura, melainkan haru-haru," ujarnya.

Kata Sys, siapapun bisa menyumbang--dengan uang tunai langsung di tempat kegiatan itu atau dengan mentransfernya ke rekening Gugun. "Acara ini bukan permintaan keluarga Gugun, tapi merupakan inisiatif dari sahabat-sahabat artis musik," tekan Indro Warkop, yang akan menjadi MC untuk kegiatan tersebut.

Sumber: entertainment.kompas.com

Hati-hati kursornya dimakan ikan